
“Skill spesifik gue adalah bercerita. Gue suka storytelling, gue suka komedi. Nah, skill cerita ini gue pakai buat nulis buku, bikin web series kayak Malam Minggu Miko, sampe bikin konten brand kayak Rebahan 24 Jam Dapet Duit buat kasur.” — Raditya Dika
Mau jualan tanpa bikin orang risih? Pelajari struktur Karakter → Tujuan → Halangan ala Radit. Gaya santai, absurd dikit, tapi jleb di hati. Cocok buat yang pengen bikin konten jualan yang gak berasa jualan.
Karakter adalah sosok utama dalam cerita. Bisa diri lo sendiri atau tokoh fiksi.
Ciri khas karakter yang kuat: relatable, unik, dan punya kekurangan. Penonton jadi ngerasa, “Ih, gue banget!”
Tujuan karakter harus jelas dan menyentuh sisi emosional penonton.
Kalau tujuannya bikin penasaran, penonton bakal betah nonton sampai habis.
Tanpa konflik, cerita jadi datar. Radit jago nyisipin drama kecil yang absurd tapi relatable.
Catatan penting: Halangan bukan sekadar masalah, tapi harus bisa memancing emosi penonton dan membuka jalan bagi produk lo untuk jadi solusi.
Karakter: Pandu – pemuda biasa yang malas kerja tapi butuh duit.
Tujuan: Cari cara dapet duit tanpa kerja keras.
Halangan: Harus rebahan 24 jam, tapi kasurnya bikin encok.
Solusi: “Untung ada Kasur Ajaib, rebahan jadi nyaman + dapet bayaran!”
Insight: Produk tidak perlu jadi bintang utama sejak awal. Biarkan cerita membangun rasa, lalu munculkan produk sebagai pahlawan.
Contoh gaya obrolan Radit:
"Eh, lu tau gak sih gue kemarin mau beli gula, eh bensin abis di tengah jalan.
Gue akhirnya numpang ojek online, terus tukang ojegnya bilang,
'Bang, ini kan minimarket depan rumah banget.'
Contoh judul khas Radit:
Bandingkan dua pendekatan ini:
Contoh:
Karakter: Lo yang pengen jualan kopi.
Tujuan: Punya pelanggan setia.
Halangan: Orang lebih milih Starbucks.
Solusi: Kasih diskon buat pembaca cerita.
Kata Radit: “Yang penting mulai aja dulu, nanti juga ketemu polanya sendiri.”
Selamat mencoba ya. Siapa tahu konten lo laku kayak nasi padang di kantor pas jam makan siang 🍛✨
🎯 Goal: Bikin konten (artikel/video/caption) dengan gaya Raditya Dika: relatable, lucu, storytelling berbasis "Karakter → Tujuan → Halangan", dan brand muncul sebagai solusi yang natural.
Role: Bisa "Gue" (cerita personal) atau tokoh fiksi (kayak "Miko", "Pandu").
Prompt:
"Bikin karakter utama yang:
- Punya kebiasaan absurd (misal: malas banget tapi pengen kaya).
- Punya kelemahan (kayak gue yang gagap teknologi).
- Bisa dihubungkan sama produk/jasa lo (misal: freelancer yang butuh laptop cepat)."
Harus spesifik & emosional.
Prompt:
"Apa tujuan karakter lo?
Contoh:
- 'Pengen liburan tapi takut mahal.'
- 'Pengen nge-viral tapi kamera jelek.'
- 'Pengen jualan kopi tapi saingan sama Starbucks.'"
Konflik receh tapi relatable.
Prompt:
"Apa halangan terbesar karakter lo?
Contoh:
- 'Mau beli gula, eh motor mogok.'
- 'Pengen rebahan 24 jam, tapi kasur kayak batu.'
- 'Mau streaming, tapi internet kencing-kencing.'"
Jangan langsung jualan! Biarkan cerita mengalir sampai produk muncul sebagai penyelamat.
Prompt:
"Gimana produk/jasa lo bisa jadi solusi?
Contoh:
- 'Untung ada [Produk] yang bikin rebahan jadi produktif.'
- 'Eh, ternyata pake [Aplikasi] bisa liburan diskon 70%.'"
Bahasa santai, dialog langsung, humor absurd.
Prompt:
"Tulis pake gaya:
- Bahasa sehari-hari ('Gue', 'Loe', 'Anjir').
- Humor receh ('Mau beli gula, eh dompet ketinggalan di rumah mantan').
- Kutipan langsung ('Si tukang ojeg bilang, Bang, ini minimarket depan rumah banget!')."
Formula judul ala Radit: personal, absurd, dan bikin klik.
Prompt:
"Bikin judul yang:
- Pakai kata 'Kepada' ('Kepada Orang yang Baru Patah Hati').
- Masalah sehari-hari ('Gara-gara Garam, Gue Jadi YouTuber').
- Bikin penasaran ('Rebahan 24 Jam, Dapet Duit!')."
Prompt:
"Bikin script video 2 menit tentang produk kopi lo dengan struktur:
Karakter: Barista pemula yang gagap teknologi.
Tujuan: Pengen bikin kopi viral tapi nggak bisa edit video.
Halangan: Kamera HP kentang, editing pake aplikasi jadul.
Solusi: Ternyata pake [Aplikasi Lo] bisa edit cuma modal swipe!
Tone: Santai, pake joke 'Gue sampe nyoba filter TikTok yang kekinian, eh malah jadi kayak kentang goreng.'
Judul: 'Kepada Barista yang Gaptek Tapi Pengen Viral!'"
Kalau mau bikin konten ala stand-up comedy Radit, coba format ini:
(Copy-paste langsung, ganti bagian [isi sendiri], jadi deh konten khas Radit!)
Struktur:
"[Judul ala Radit]
Karakter: [Deskripsi tokoh, contoh: 'Gue si Pandu, anak freelance yang males banget tapi pengen kaya']
Tujuan: [Apa yang pengen dicapai, contoh: 'Pengen punya passive income sambil rebahan']
Halangan: [Masalah receh, contoh: 'Eh, ternyata buka bisnis itu ribet banget, harus ngurus pajak, etc']
Solusi: [Jokes + produk/jasa, contoh: 'Untung ada [Produk Lo] yang bikin gue bisa dapet duit sambil tidur']
PS: [Kalimat penutup absurd, contoh: 'Btw, ini beneran bisa atau cuma mimpi sih?']"
Kepada Freelancer yang Pengen Kaya Tapi Males Kerja
Gue si Pandu, anak freelance yang motto hidupnya "Kerja boleh, asal jangan hari ini". Tujuan gue sederhana: pengen punya duit tapi nggak mau ribet.
Halangannya? Ternyata buka bisnis itu harus ngurus pajak, laporan keuangan, dan lain-lain. Anjir, gue aja malas ganti sprei!
Solusinya? Untung ada [Aplikasi Lo] yang otomatisin semuanya. Sekarang gue bisa dapet duit sambil tiduri.
PS: Ini beneran bisa atau cuma mimpi sih?
Judul: [Contoh: 'Gara-gara [Masalah Receh], Gue Jadi [Hasil Absurd]']
Opening:
"Hai guys, gue [nama]. [Situasi absurd, contoh: 'Gue baru aja ngejar tukang bakso pake sandal jepit karena kehabisan receh']"
Konflik:
"Nah, tau nggak sih ternyata [halangan receh, contoh: 'jadi konten kreator itu harus edit video, padahal gue nggak bisa']"
Solusi:
"Untungnya ada [produk/jasa] yang [solusi spesifik, contoh: 'bikin edit video cuma modal swipe kiri kanan']"
Closing:
"[Punchline, contoh: 'Lo bisa jadi kreator selama lo punya HP dan kuota—sisanya tinggal ngopi']"
Gara-gara HP Kentang, Gue Jadi Youtuber
Hai guys, gue Radit. Gue pengen bikin konten kayak Atta Halilintar, tapi kamera HP gue kualitasnya kayak foto KTP tahun 2005.
Ternyata, buat viral itu harus edit pake Adobe Premiere—padahal skill editing gue cuma bisa crop foto buat Tinder.
Untung ada [Aplikasi Lo] yang bikin edit video cuma modal emoji sama filter "aura mahal". Sekarang gue bisa viral tanpa skill!
Kesimpulannya? Lo bisa jadi Youtuber asal lo berani—sisanya serahin ke algoritma.
Judul: [Pakai formula "Kepada [Target Audience] yang [Masalah]"]
Intro:
[Cerita personal + humor, contoh: "Gue pernah ngira jadi entrepreneur itu cuma duduk manis sambil minum kopi"]
Body:
Karakter: [Siapa lo/tokohnya]
Tujuan: [Apa yang diinginkan]
Halangan: [Drama receh]
Solusi: [Produk/jasa + twist lucu]
Penutup:
[Kalimat motivasi ala Radit, contoh: "Yang penting mulai aja dulu, nanti juga ketemu jalannya—kayak pacar gue yang hilang itu"]
Kepada Orang yang Pengen Bisnis Tapi Gaptek
Gue dulu kira bisnis online itu cuma upload foto produk trus tinggal tunggu duit masuk. Eh ternyata harus ngurus SEO, ads, dan lain-lain—gue aja nggak ngerti bedanya HTTP sama WiFi!
Karakter: Gue si Pandu, anak IT yang sebenernya cuma bisa ngetik 'Hello World'.
Tujuan: Pengen punya online shop tanpa pusing coding.
Halangan: Ternyata website itu perlu domain, hosting, SSL—apa itu, nama-nama obat?
Solusi: Untung ada [Platform Lo] yang bikin toko online semudah bikin status galau.
Penutup: Nggak usah takut gaptek, yang penting berani coba—kayak gue waktu pertama kali pacaran, salah chat aja jadi jadian.
Topik: [Masalah sehari-hari, contoh: 'Ngurus SIM']
Opening: [Anekdot personal, contoh: 'Gue baru aja ke samsat, petugasnya bilang "Foto matanya dibuka"—gue kira mau diajak kencan']
Konflik: [Halangan absurd, contoh: 'Eh ternyata tes buta warna pake angka—gue dari tadi ngira itu puzzle Instagram']
Punchline: [Twist lucu, contoh: 'Gue gagal 3 kali. Terus gue sadar: mungkin gue emang buta warna—warna favorit gue adalah merah, eh ternyata itu abu-abu']
[isi sendiri] sesuai konteks produk/konten kamu.Penutup:
Ya demikian analisa pribadi saya, dibantu AI, buat ngebaca gaya storytelling dan copywritingnya Raditya Dika.
Tentu, Disclaimer: ini perspektif saya sebagai orang luar. Mau tau detailnya ya belajar langsung ke om Raditnya.
Kalau tulisan ini seru dan ber-ilmu, share ya ke komunitasmu. Makasih, tunggu sharing lainnya! 🙌
— Anjrah Ari Susanto